Apa itu CSS?


1. Pengertian CSS

    Cascading Style Sheets, atau yang disingkat CSS ini adalah bahasa dalam pemrograman untuk menentukan bagaimana dokumen itu disajikan. CSS berfungsi untuk menjelaskan dan menata tampilan elemen yang tertulis pada bahasa markup, salah satunya adalah HTML. Dalam arti lain, CSS-lah yang menjelaskan bagaimana elemen HTML di balik layar ditampilkan sedemikian rupa di layar website-mu nanti. Baik HTML maupun CSS, keduanya saling melengkapi.

2. Cara kerja CSS
    
    CSS beroperasi melalui tag <style> dengan atribut class warna. Dengan adanya CSS pada HTML tersebut maka pengaturan warna teks akan menjadi lebih mudah.

Saat kamu ingin mengganti warna teks cukup mengetikkan tag <span> tanpa harus menulis ulang perintah. Jadi bisa disimpulkan bahwa CSS akan menghemat waktumu dengan perintah-perintah yang efisien.

Hal ini bisa terjadi karena CSS sendiri dikembangkan untuk bisa mengubah tampilan laman website tanpa harus mengganti isi konten.

Jika kembali pada perumpamaan manusia dan pakaian di poin sebelumnya, dengan CSS kamu tidak mengubah bentuk manusianya tapi hanya mengganti pakaiannya. Dengan begitu untuk mengubah dan memprogram ulang tampilan website pun bisa dilakukan dalam waktu cepat.

3. Macam-macam CSS

    Saat belajar CSS kamu perlu mengetahui bahwa CSS sendiri dibagi menjadi beberapa macam dengan penggunaan yang berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan agar kamu mencoba mempraktikkan teori yang sudah dipelajari tidak mengalami kekeliruan.

Setidaknya ada tiga macam CSS yang sering digunakan oleh web designer. Berikut penjelasannya.

•Inline style sheet
Pertama ada inline style sheet. Sederhananya, CSS model ini adalah CSS dengan perintah pemrograman yang letaknya ada pada objek.

Misalnya kamu ingin mengubah sebuah tulisan pada laman tertentu di website milikmu, inline style sheet CSS harus menempel pada elemen tulisan tersebut. Kamu cukup menambahkan tag <style> saja untuk menerapkan CSS ini. 

•External style sheet
Selain inline style sheet ada external style sheet. CSS ini letaknya berbeda dengan laman yang akan diubah. Cara ini lebih praktis daripada inline style sheet karena bisa menghemat ruang dan bisa digunakan berulang-ulang untuk laman web yang berbeda.

Kamu bisa mengenali CSS tipe ini lewat tag <link rel>. Tag ini akan menghubungkan halaman coding pada external style sheet CSS yang terpisah.

•Embedded style sheet
Terakhir ada embedded style sheet. CSS model ini sama seperti inline style sheet, sama-sama berada pada satu laman coding. Maka tidak mengherankan jika embedded style sheet terkadang disebut dengan internal style sheet. Biasanya CSS ini diapit oleh tag <head> </head> dan diawali dengan tag <style>.

Embedded style sheet sering digunakan untuk mengatur laman web dengan tampilan yang unik. Misalnya dalam satu paragraf tulisan ada kalimat yang berbeda dan hal tersebut terus berulang.

4. Keuntungan Belajar CSS

    Dengan belajar CSS kamu (sebagai seorang web designer) bahkan bisa lebih mudah mengendalikan website. Kamu tidak harus pusing-pusing mengutak-atik HTML saat harus memprogram ulang tampilan laman.

Bahkan pada CSS tingkat lanjut, kamu bisa mengatur website lewat medium yang lain seperti suara.

Keuntungan lain dari belajar CSS adalah tingkat compatibility yang tinggi. CSS kompatibel dengan kebanyakan browsers dan sangat user-friendly.

Menurut website teknologi informasi Amerika Serikat, Lifewire, menguasai CSS bahkan bisa mendapatkan pemasukan tambahan. Kamu bisa menjadi seorang freelance web designer atau bahkan menjual jasamu pada pihak yang membutuhkan.

Terlebih, CSS juga akan melatihmu untuk membuat website yang beragam. Jadi kamu bisa membuat bervariasi website tanpa harus menghabiskan waktu untuk belajar ulang.

Komentar

Postingan Populer